Sabtu, 20 April 2013

PAUD pada zaman masa dulu dan sekarang

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
PAUD masa dulu sangat jauh berbeda dengan PAUD masa sekarang. coba kita perhatikan pada zaman dulu anak-anak lebih condong bermain di tk mereka, namun pada zaman sekarang anak-anak tk sudah di ajari banyak hal.seperti bahasa inggris,mandarin dll. menurut saya secara pribadi PAUD zaman sekarang kurang efektif dikarenakan anak-anak yang seharusnya bermain malah di suruh belajar. dan ini bisa menurunkan minat mereka belajar pada saat SD nanti.karena mereka mengerjakan sesuatu padahal mereka belum saatnya melakukan hal tersebut. memang anak-anak sekarang lebih pintar menggungakan bahasa asing, akan tetapi itu bisa menjadi bumerang yang akan menghancurkan anak tersebut. bayangkan anak-anak yang bisa berbicara bahasa asing akan bingung menggunakan bahasa mana yang akan mereka gunakan pada orang sekitar mereka dan ini akan meningkatkan stres pada anak-anak. kita harus meletakkan sesuatu pada tempat nya, anak yang seharusnya bermain maka kita harus membiarkan mereka bermain jangan memaksa mereka untuk belajar. 

Selasa, 16 April 2013

mereka dengan TUHANnya



(Watu Wungkuk, 7 Maret 2004)

mereka…
kulihat mereka…
mereka menangis dalam shalatnya…
mereka menangis dalam do’anya…
mereka menangis dalam dzikirnya..

mereka tahu siapa dirinya
ketika mereka tahu siapa Tuhannya
ketika mereka tunduk menjatuhkan kening mereka
serata lantai dengan telapak kakinya
sujud tubuhnya
sujud hatinya
sujud jiwanya
sujud ke-aku-annya
mereka tahu kerendahannya
mereka tahu kekecilannya
mereka tahu kekerdilannya
mereka tahu kehinaanya
mereka tahu ketiadaan dirinnya

mereka menyebut-nyebut nama Tuhannya
Tuhannya berkata..
Aku yang punya nama
Aku datang

Ketika Tuhannya hadir
Dengan kebesaranNya

betapa takutnya mereka
Ancaman Tuhannya
Siksa Tuhannya
Azab Tuhannya
Neraka Tuhannya

betapa gembiranya mereka
ni’mat Tuhannya
karunia Tuhannya
rahmat Tuhannya
Syurga Tuhannya

betapa cintanya mereka
ketika mereka tahu
Tuhannya mengasihi mereka
Tuhannya menyayangi mereka
Tuhannya mencintai mereka

Maka
Ni’mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Wahai jiwa yang tenang
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai
Maka masuklah dalam golongan hamba-hambaKu
Dan masuklah ke dalam syurgaKu


sebutir debu..