Senin, 24 Maret 2014



Kelompok 5
Muhammad Yusuf Lubis     12-028                             ( Teori Bronfenbrenner)
Rizky Amelia Yasmin         13024                               ( Teori Vygotsky )
Bella Negrini                       13034                              ( Teori Vygotsky )
Evilda Syafitri                     13052                               ( Teori Bronfenbrenner )
Devi Silvana                        13072                              ( Teori Bronfenbrenner )
           
Pengalaman pribadi yang Terkait dengan Teori Bronfenbrenner
Fokus utama teori ini adalah dimana anak tinggal dan orang-orang yang mempengaruhi perkembangan anak. teori ini terdiri dari 5 sistem lingkungan : mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makrosistem, dan kronosistem. Yang pertama kali itu adalah mikrosistem ini adalah setting dimana individu menghabiskan banyak waktu bersama keluarga, teman, sekolah dll. jadi, disini saat saya masih SD saya sering dibantu oleh teman dekat saya pada saat saya sedang ada masalah. Terutama ketika saya berkelahi dengan teman saya yang lain. Dia langsung ikut turun membantu saya dalam perkelahian itu. Bahkan ketika saya sedang kesusahan dia langsung menolong saya, hingga pada saat saya memasuki SMP dan SMA hingga duduk di bangku kuliah saya sangat suka menolong orang. Bahkan terkadang saya melupakan kebutuhan saya sendiri tapi yang penting orang lain dapat saya tolong. Pernah ada kejadian pada saat saya SMP, teman saya sedang kelaparan tapi dia tidak memiliki uang untuk membeli makanan. Jadi saya membelikan dia makanan menggunakan uang saya. Sementara pada saat itu uang saya pas-pasan dan saya juga kelaparan. Dan hal yang seperti ini sering terulang.
Lalu yang kedua adalah mesositem ini adalaha kaitan antara-mikrositem. Contohnya adalah hubungan antara pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman disekolah, dan antara keluarga dan teman sebaya. Didalam pengalaman pribadi saya yang, ketika saya menyelesaikan kan sekolah saya. Saya bertemu dengan seeorang yang sangat luar biasa menurut saya. Dia lah yang membantu saya untuk lebih mendalami agama. Dan juga dia lah orang yang sudah banyak member bimbingan kepada saya. Beliau dulunya adalah seorang guru, tapi sekarang dia memilih untuk membantu orang dalam hal pengobatan. Beliau adalah ahli pengobatan herbal. Dia adalah orang yang sangat sederhana. Tapi dia sangat suka menolong orang lain, tanpa memikirkan dirinya sendiri. Pernah dia pergi ke aceh karena dia dibutuhkan disana padahal saat itu dia sedang sakit. Tapi, dia tetap pergi untuk menolong orang yang disana. Ini juga bukan terjadi sekali ataupun dua kali. Tapi, semenjak saya belum mengenalnya pun dia sudah sering melakukan itu. Dan juga  beliau menganggap saya sebagai anaknya, dia sangat menyayangi saya dan dia banyak memberikan bimbingan kepada saya. Pernah dia bercerita mengenai gurunya, pada saat itu gurunya mendapatkan rezeki lalu pada saat gurunya didalam perjalan pulang. Gurunya malah membagi-bagikan rezeki yang dia dapatkan hingga saat dia sampai dirumah rezeki yang dia miliki sudah habis. Jadi terkait dengan teman saya pada saat SD yang sering menolong saya. Ini lebih memotivasi saya untuk lebih menolong orang lain lagi.
Lalu yang ketiga ada yang namanya eksosistem, ini adalah pengalaman di setting lain (dimana murid tidak berperan aktif) mempengaruhi pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri. Contoh dewan sekolah. Pada saat saya SMP di sebuah pesantren kepala sekolah membuat kebijakan baru. Yang biasanya kami diberikan waktu untuk istirahat siang atau tidur siang.entah kenapa kebijakan ini dihapus diganti dengan kami harus mengikuti pelajaran pada siang hari. Tentu saja ini sangat mempengaruhi kami semua bahkan termasuk guru-guru juga ikut dipengaruhi oleh kebijakan yang baru ini.
Lalu yang keempat ada makrosistem, ini adalah kultur yang lebih luas. Kultur adalah istilah luas yang mencakup peran etnis dan factor sosioekonomi dalam perkembangan anak. Dalam hal ini berhubung saya ber agama islam. Diman didalam agama ini ada yang namanya isar yaitu mementingkan orang lain dari pada diri sendiri. Dan juga dalam ajaran ini kita diharuskan saling tolong menolong tanpa mengharap kan balasan dari orang yang kita tolong. Tapi mengharapkan balasan dari Allah SWT.
Yang terakhir adalah Kronositem, ini adalah kondisi sosiohistoris dari perkembangan anak.misalnnya, anak-anak sekarang adalah gengerasi pertama yang tumbuh dalam lingkungan yang di kelilingi oleh teknologi. Sama halnya dengan saya yang tumbuh di kelilingi oleh teknologi.