Rabu, 28 Mei 2014

Tugas Psikologi Pendidikan

 Psikologi Sekolah

            psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Kedudukan psikologi sekolah dalam ilmu psikologi yaitu sebagai cabang dari psikologi Pendidikan. 
Psikolog sekolah:  menangani hal-hal yang menjadi masalah bagi siswa yang depresi dan sesuatu hal yang bersifat kejiwaan ,bisa memberikan penilaian intelegensia guru, inovasi guru dalam mengajar,
Fungsi dan Peran Psikolog Sekolah

Pelaksanaan psikologi dalam hal diagnostik disekolah:
·         Pelaksanaan tes 
·         Melakukan wawancara dengan siswa, guru, orangtua, serta orang-orang yang terlibat dalam pendidikan siswa 
·         Observasi siswa di kelas, tempat bermain, serta dalam kegiatan sekolah lainnya 
·         Mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerumitan dan Luasnya
Peran Psikolog di sekolah
1.tingkat pelayanan
·         Tingkat I (psikodiagnostik); meliputi pelayanan tes kecerdasan, kemudian pemberian laporan tertulis yang memberi gambaran kelemahan dan kekuatan yang terungkap oleh tes tersebut. 
·         Tingkat II (klinis dan konseling); perhatian psikolog sekolah terhadap anak didik bersifat menyeluruh, yang mana membantu pihak sekolah dalam menyelesaikan berbagai masalah kesmen yang dihadapi anak. Pada tingkat ini peran psikolog erat dengan masalah kelompok dalam kelas dan masalah yang berkaitan dengan kelas.
·         Tingkat III (indusrti dan organisasi); dalam hal ini psikolog ikut terlibat dalm tindakan yang menyangkut kebijakan dan prosedur sekolah, dalam pengembangan dan evaluasi program serta pelayanan sekolah,dapat berupa; supervisi, pendidikan, konsulatan bagi kariawan edukatif maupun nonedukatif (membantu malakukan seleksi, penempatan, serta urusan-urusan personalia lain), dan bekarja sama dengan ahli-ahli lain dalam masyarakat.
 2. Kegiatan professional
Berpartisipasi dalam diagnosis, intervensi langsung, konsultasi, pendidikan, evaluasi dan pelacakan kembali terhadap hasil penanganan. Semakin tinggi tingkat fungsi pelayanan, maka semakin banyak tugas-tugas pokok dilaksanakan, sedangkan tingkat rendah hanya sibuk dengan pengukuran/ diagnosis, tingkat tertinggi lebih bervariasi fungsinya dan membutuhkan kegiatan professional yang bervariasi juga, berdasar kebutuhan sekolah, bergantung pada kompetensi dan minat psikolognya.
 3. Klien langsung
Berhadapan dengan: 
·         Murid secara perorangan, kelompok murid, murid per kelas 
·         Guru secara perorangan, kelompok guru 
·         Tenaga administrasi
 4. Tingkat program pendidikan
            Terdapat kesulitan dan kerumitan dalam setiap tingkat pendidikan yang ditinjau dari aspek kognisi,bentuk tugas-tugas mengajar, organisasi sekolah dan pengelompokan murid-murid, serta ciri-ciri khas perkembangan dalam masyarakat, berinteraksi dan menghasilkan klien-klien yang berbeda kebutuhan psikologiknya, serta perbedaan harapan dan peran pelayanan psikologik yang diinginkan.
 5. Kekhasan lingkungan masyarakat dan sekolah
Bentuk lain dari fungsi dan tanggung jawab seorang psikolog sekolah bergantung pada ciri-ciri khas, formal-nonformal, sumber dana sekolah, daerah lokasi sekolah, suku/agama/ ras/ golongan tang memanfaatkan jasa psikolog sekolah.
Hal yang diberi dalam kaitannya dengan layanan Psikolog Sekolah
melakukan program Assesment untuk mendapat gambaran dari potensi atau kompetensi yang dimiliki individu.
·         assesment terhadap anak SMP dengan pemeriksaan psikologi tentang bakat dalam menentukan kejuruan, untuk tes masuk dan kelas Akselerasi.
·         Layanan training untuk siswa, guru dan karyawan
·         Memberikan terapi untuk anak berkebutuhan Khusus
·         Parenting Class, melibatkan orangtua atau siapapun yang cinta pendidikan
·         Persiapan Pubertas yang harus dipersiapkan mengalami pertubahan fisik maupun psikologis dan mengarahkan agar tidak menyimpang ke dalam pergaulan negatif. 

Tugas psikolog sekolah bagi anak TK :
-        Membentuk anak-anak yang mentalnya sehat
-       Mengindentifikasi masalah yang terjadi pada anak-anak yang terlihat sangat pasif
-       Mengidentifikasi setiap perubahan yang terjadi pada anak (seperti; tingkah laku atau semangat yang berubah)
-       Menyelesaikan masalah yang terjadi pada anak
-       Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada anak yang terlihat berbeda seperti; gagap, stress,ketidakmampuan bersosialisasi,autis, gagap, hiperaktif dan lain-lain
-       Mendiskusikan permasalahan yang terjadi kepada orang tua anak
-       Memberikan saran, bimbingan dan melakukan wawancara kepada orang tua anak guna mencapai tujuan proses perkembangan anak
-       Memastikan system yang dipakai sekolah memacu perkembangan kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diiri, disiplin, kemandirian seni, moral dan nilai-niali agama bagi anak.
-       Memastikan bahwa system yang diguakan tidak merupakan system yang salah (contoh : anak TK tidak diajarkan Calistung (baca,tulis,hitung)
-       Memantau perkembangan anak dari awal hingga akhir
-       Memberikan wawancara, saran dan bimbingan pada guru dan staff pengajar
-       Menjadi sosok yang dipercaya anak, sehingga mampu mendengarkan permasalahan, ataupun kebutuhan anak.
-       Mencegah terjadinya berbagai masalah dalam proses pembelajaran dan pemanfaatan fasilits sekolah.
-       Menyaring anak berdasarkan kemampuan yang dimiliki, hingga bias mengembangkan bakat dari dalam dirinya.
-       Menangani setiap masalah yang terjadi , penanganan bagi anak, orangtua, maupun guru


Pelayanan psikologis bagi anak TK

·         Assesment              
-       melakukan pencatatn, pengamatan dan dokumentasi terhadap kegiatan anak, guna merevisi setiap system yang dipakai.
-       Memerhatikan system yang baru saja diterapkan
Cth; pengamatan system pengajaran, kegiatan di kelas, kegiatan diluar jam sekolah, dan hal-hal yang membutuhkan perhatian.

·         Consultation 
-       memberikan waktu untuk konsultasi pada orang tua anak
-       Memberikan waktu untuk anak berkonsultasi
-       Memberikan waktu terhadap guru dan staff agar pembelajaran kondusif
·         Preventation
-       Membuat pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya berbagai permsalahan
-       Memberikan pemahaman pada anak guna mencegah terjadi masalah
Contoh ; memberikan arahan pada orang tua anak, menjaga keamanan dan kenyamanan anak, menghindari hal-hal criminal yang dapat terjai pada anak.

·         Intervention
-       Memberikan arahan dalam penanganan masalah yang terjadi pada anak
-       Memberikan bimbingan pada orang tua dan anak jika terjadi masalah yang cukup berpengaruh (contoh : kasus Jis , psikolog bertugas memberikan bimbingan pada anak dan orang tua agar perkembangan anak dapat terjadi normal)

Staff, parent and student education
-       Memberikan bimbingan pada guru, agar guru dapat member system pembelajaran dan materi tepat bagi anak
-       Member arahan sikap dan cara berprilaku guru dan staff pada anak
-       Memberikan pemahaman maslah yang dapat terjadi pada anak
-       Memberikan arahan pada orang tua, baik pola asuh, pembeajran dirumah, dan saran terhadap pengembangan pribadi anak.

·         Research and program development
- melakukan penelitian terhadap system pembelajaran
- melakukan penelitian metode pengajaran guru
- melakukan penelitian terhadap masalah masalah anak
- melakukan penelitian kemampuan khusus anak
- membuat system baru , system pengajaran, dan penyelsaian masalah anak
- mengamati dan membuat fasilitas yang diperlukan anak TK

·         Mental health care
-       Mengamati masalah dan memberikan solusi terhadap masalah mental dan fisik yang dilami murid, dan guru
-       Membuat system yang mengajarkan pentinggnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri sekaligus lingkungan (cth : gerakan cuci tangan pada anak TK, buang sampah pada tempatnya.)
-       Mengajukan program khusus untuk kesehatan murid dan staff  pngajar guna tercipta lingkungan sehat.


Psikologi sekolah di bidang SD
PERAN DAN FUNGSI:
Memberikan nasehat mengenai masalah yang ada di dalam sekolah, pembinaan murid dan guru, pengembangan kognitif, kreatif, etik, dan juga pengembangan kemampuan siswa dalam ruang lingkup sekolah. Psikolog sekolah sangat berperan penting dalam pelaksanaan psikologi dalam hal diagnostik di sekolah:
Pelaksanaan tes : Melakukan wawancara dengan siswa, guru, orangtua, serta orang-orang yang terlibat dalam pendidikan siswa ,Observasi siswa di kelas, tempat bermain, serta dalam kegiatan sekolah lainnya ,Mempelajari data kumulatif prestasi belajar siswa Psikolog sekolah bekerja dengan masing-masing siswa dan kelompok siswa untuk mengatasi masalah perilaku, kesulitan akademis, cacat dan isu-isu lainnya. Bekerja sama dengan orangtua dan guru tentang bagaimana mengelola situasi krisis dan masalah penyimpangan sebagai pendidik oleh orang lain dalam membantu memahami lebih lanjut tentang perkembangan anak, masalah perilaku dan teknik perilaku manajemen.
Membantu pihak sekolah, khususnya guru, dalam menangani siswa sekolah yang mengalami masalah psikologis. Membantu orangtua menangani masalah yang ada pada anak mereka yang bersekolah di sekolah. Membantu siswa baik secara individual maupun kelompok untuk menangani masalah yang mereka hadapi di sekolah dan rumah. Memberikan pengarahan dan pelatihan secara berkala untuk para guru berkaitan dengan perkembangan anak dan permasalahan psikologis lainnya.
Memberikan seminar / workshop / sharing session pada orangtua secara berkala. Membantu pihak sekolah dalam proses seleksi siswa baru. Membantu pihak sekolah dalam proses rekrutmen dan seleksi guru. Penanganan masalah pada siswa yang dilakukan di sekolah meliputi: observasi ; evaluasi / tes psikologis; wawancara dengan siswa & orangtua ; memberikan konseling baik bagi siswa maupun orangtua ; bekerja sama dengan guru dalam menangani siswa ; dan memberi rujukan.
Peran psikolog sekolah dibidang SMA
Wawancara : Seorang psikolog sekolah dapat melakukan wawancara terhadap guru, murid, orang tua. Untuk melihat permasalahan apa yang sebenarnya terjadi disekolah tersebut.
Observasi : Seorang psikolog sekolah harus melakukan observasi terhadap murid, guru, staf pengajar yang ada disekolah tersebut sehingga dia dapat menentukan sistem apa yang perlu dipertahankan dan digantikan.
Alat tes : Seorang psikolog sekolah dapat menggunakan alat tes yang digunakan untuk melihat IQ murid-murid.

Melakukan Konselung : Seorang psikolog sekolah harus membuka konseling terhadap murid-murid yang bermasalah. Seperti merokok, cabut, kekerasan dll.

Menentukan Sistem Pembelajaran : Hal ini mencakup pemilihan teori pembelajaran, model pembelajaran, media dan alat yang digunakan dan penentuan waktu pembelajaran.

Membantu Sistem Evaluasi : Ini mencakup penentuan teknik evaluasi, jenis tes, menentukan waktu evaluasi.

Tugas Psikologi Pendidikan



Review Materi Mengelola Kelas
Mengapa Kelas Perlu Dikelola Secara Efektif
            Manajemen kelas yang baik akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid (Charles, 2002; Everstson, Emmer, & Worsham, 2003). Para pakar dalam bidang manajemen kelas melaporkan bahwa ada perubahan dalam pemikiran tentang cara terbaik dalam mengelola kelas. Pandangan lama menekankan pada penciptaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontrol tindak tanduk murid. Pandangan baru  memfokuskan pada kebutuhan murid untuk mengembangkan hubungan dan kesempatan untuk menata diri (kennedy, dkk., 2001). Manajemn kelas yang mengorientasikan murid pada sikap pasif dan patuh pada aturan ketat dapat melemahkan keterlibatan murid dalam pembelajaran aktif, pemikiran, dan konstruksi pengetahuan social.tren baru dalam manajemn kelas lebih menekankan pada pembimbingan  murid untuk lebih mau berdisiplin diri dan tidak terlalu menekankan pada control eksternal pada diri murid (Freiberg, 1999). Secara hitoris dalam manajemen kelas guru dianggap sebagai pegatur. Dalam tren yang lebih menekankan pada pelajar, guru lebih dianggap sebagai pemandu, coordinator dan fasilitator. Model pembelajaran yang baru bukan mengarah pada model yang permisif. Penekanan pada perhatian dan regulasi diri murid bukan berarti guru tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi di kelas (emmer & Stough, 2001).
            Saat anda mengkaji berbagai aspek manajeman kelas, camkanlah arti penting dari musyawarah dan kerja sama dengan anggota staf yang lain dalam isu manajeman kelas (Evetson & Harris, 1999). Juga sadari bahwa kelas anda adalah bagian dari konteks kultur sekolah yang lebih luas, dan bahwa dalam area seperti itu kebijakan disiplin dan manajemen konflik anda harus mencerminkan dan konsisten dengan kebijakan sekolah dan guru yang lain.
Isu Manajemen di Kelas Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
            Kelas SD dan SMP/SMA mengandung banyak isu manajemen yang mirip pada semua level pendidikan, manajer kelas yang baik mendesain lingkungan yang positif untuk pembelajaran, membangun dan menegakkan aturan, mengajak murid bekerja sama, mengatasi problem secara efektif, dan menggunakan strategi komunikasi yang baik.
            Akan tetapi, prinsip manajeman kelas yang baik terkadang diaplikasikan secara berbeda disekolah dasar dan menengah karena perbedaan strukturnya. Di banyak SD, guru harus menghadapi 20 sampai 25 murid selama seharian. Di SMP dan SMA, guru menghadapi lima tau enam kelompok terdiri dari 20 sampai 25 murid selama 50 menit satu hari. Dibandingkan dengan sekolah menengah, murid SD menghabiskan lebih banyak waktu dengan murid yang sama dikelas kecil, dan berinteraksi dengan orang yang selama seharian sehingga bisa menimbulkan kebosanan dan problem lain. Akan tetapi, dengan 100 sampai 150 murid, guru disekolah menengah atas menghabiskan lebih sedikit waktu dengan murid di kelas, akan lebih sulit bagi mereka untuk membangun hubungan personal dengan murid. Dan guru sekolah menengah harus bergerak cepat dan mengelola waktu dengan efektif karena periode kelasnya pendek.
            Dibandingkan di SD, problem sekolah menengah dapat lebih lama dan dalam karenanyalebih sulit untuk dimodifikasi. Juga, problem disiplin di sekolah menengah biasanya lebih berat, murid lebih mungkin membangkang pada aturan dan bahkan bertindak bebahaya. Karena kebanyakan murid sekolah menengah punya keterampilan penalaran yang lebih maju dibandingkan murid SD. Mereka munkin menginginkan penjelasan yang lebih logis dan masuk akal tentangauran dan disiplin yang diberlakukan. Dan juga disekolah menengah, sosialisasi perbedaan –perbedaan antara sekolah dasar dan menengah ini saat kita membahas cara mengelola kelas secara efektif. Seperti yang akan kita lihat nanti, baik di level sekolah dasar maupun menengah, kelas bisa jadi dapat, kompleks, dan kacau.
Kelas Padat, Kompleks, dan Berpotensi Kacau
            Dalam menganalisa lingkungan kelas, Walter Doyle (1986) mendeskripsikan enam karakteristik yang merefleksikan kompleksitas dan potensi problemnya :
·         Kelas adalah muitidimendional
·         Aktivitas terjadi secara simultan
·         Hal-hal terjadi ecara cepat
·         Kejadian sering kali tidak dapat diprediksi
·         Hanya ada sedikit privasi
·         Kelas punya sejarah
Memulai dengan Benar
            Salah satu kunci untuk mengelola kompleksitas adalah mengelola hari-hari pertama dan minggu-minggu awal masa sekolah secara cermat dan hati-hati. Anda harus menggunakan masa- masa ini untuk menyampaikan aturan dan prosedur yang anda gunakan kepada kelas dan mengajak murid bekerja sama untuk mematuhinyam dan mengajak murid terlibat aktif dalam semua aktivitas pembelajaran.

Tugas Psikologi Pendidikan



Review Materi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Siapakah Anak Yang Menderita Ketidakmampuan Itu?
            Anak yang menderita gangguan atau ketidakmampuan belajar ( Learning Disability) dan juga murid yang mengalami gangguan bahasa atau berbicara, retardasi mental, gangguan emosional.Dulu, istilah Disability (ketidakmampuan) disamakan dengan Handicap (cacat). Namun,kini istilah itu dibedakan. Dissability adalah keterbatasan personal yang membatasi pelaksanaan fungsi seseorang sedangkan handicap adalah kondisi yang dinisbahkan pada orang yang menderita ketidakmampuan.
Kita akan mengelompokkan ketidakmampuan dan gangguan (disorder) sebagai berikut :
1.      Gangguan organ indra
2.      Gangguan Fisik
3.      Retardasi Mental
4.      Gangguan Bicara dan Bahasa
5.      Gangguan Belajar
6.      Attention deficit hyper activity disorder
7.      Gangguan emosional dan perilaku

Gangguan Organ Indra
            Gangguan Indra mencakup kerusakan penglihatan dan pendengaran :
Gangguan Penglihatan sebagian murid mengalami kerusakan penglihatan. Murid yang mengalami gangguan penglihatan biasanya akan disuruh menggunakan kacamata. Tapi ada murid yang menderita gangguan penglihatan yang serius. Ini termasuk murid yang menderita low vision dan educational blind. Anak yang menderita low vision memiliki jarak pandang antara 20/70 dan 20/200. Anak low vision dapat membaca huruf yang besar atau pun dengan menggunakan kaca pembesar. Sementara itu anak yang menderita educational blind tidak dapat menggunakan penglihatan mereka untuk belajar. Dalam mengajar anak yang seperti ini kita harus menggunakan sentuhan dan pendengaran. Dan juga menggunakan recorded textbook (buku rekaman) buatan Recording For the Blind & Dyslecix.
Gangguan Pendengaran Untuk mengajar anak yang menderita gangguan pendengaran bisa menggunakan dua cara :Pendekatan oral dan pendekatan manual. Pendekatan oral adalah pendekatan yang membaca gerak bibir, speech reading, dan sejenisnya. Sedangkan pendekatan manula adalah menggunakan bahasa isyarat dan mengeja jari

Gangguan Fisik
            Gangguan fisik antar lain adalah gangguan ortopedik, seperti cerebral palsy dan seizure.
Gangguan Ortopedik : keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah di oto, tulang, atau sendi. Ortopedik bisa disebabkan problem prenatal (dalam kandungan) dan perinatal (sesudah kelahiran) dan bisa juga karena penyakit atau kecelakaan saat anak-anak.
Cerebral Palsy Gangguan yang berupa lemahnya koordinasi otot, tubuh sangat lemah dan goyah (shaking). Penyebabnya scara umum adalah karna kekurangan oksigen saat kelahiran
Gangguan kejang-kejang yang paling sering dijumpai adalah epilepsy, yaitu gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan sensori motor atau kejang-kejang.

Retardasi Mental
            Retardasi Mental adalah kondisi sebelum 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya IQ dibawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. Berikut adalah klasifikasi retardasi :
Tipe Retardasi Mental
Rentang IQ
Persentase
Ringan
55-70
89
Moderat
40-54
6
Berat
25-39
4
Parah
<25
1





                                                                                                             
Retardasi Mental bisa disebabkan oleh genetic dan kerusakan otak.
Faktro genetic faktro genetic ini terbagi 3 :
Down Syndrome : Bentuk retardasi mental yang ditransmisikan secara genetic sebagai akibat kromosom ekstra
Fragile X syndrome : Bentuk retardasi mental yagn ditransmisikan genetic karena kromosom x yang tidak normal

Kerusakan Otak kerusakan otak bisa disebabkan oleh bermacam-macam infeksi dan factor lingkungan luar. Infeksi pada ibu hamil seperti Rubella (german measles), sipilis, herpes, AIDS, dapat menyebabkan retardasi pada diri anak. Meningitis dan encephalitis adalah infeksi yang bisa muncul pada masa anak-anak. Infeksi bisa menyebabkna pembekakan di otak dan menyebabkan retardasi mental. Factor lingkungan yang dapat menyebabkan retardasi mental adalah benturan kepala, malnutrisi, keracunan, luka saat kelahiran, atau Karen ibu hamil kecanduan alcohol. Fetal Alcohol Syndrome (FAS) adalah serangkaian ketidak normalan, termasuk retardasi mental dan ketidaknormalan wajah, yang muncul dalam diri dari ibu yang kecanduan minuman berakohol pada waktu hamil.