Saya
sedikit heran dengan umat islam pada saat ini. Kenapa umat islam saling
mengkafirkan satu sama lainnya sementara di al quran dikatakan :
“katakanlah (hai Muhammad) :
Biarlah setiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing, karena tuhanmu
lebih mengetahui siapa yang lebih lurus (jalan yang ditempuhnya). ( Al Isra’ :
84)
Janganlah kamu merasa sudah bersih
Dia (Allah) lebih mengetahui siapa yang bertaqwa. ( An Najm : 32)
"Hai
sekalian manusia, ... Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."
(QS. an-Nisa: 1)
Menurut
saya perbedaan adalah suatu hal yang wajar. Ini hanya dikarenakan cara pandang
ataupun cara penafsiran yang berbeda-beda. Bahkan para imam mazhab yang besar
pun saling berbeda pendapat. Seperti imam Malik dengan muridnya yaitu imam
Syafi’I mereka memiliki banyak perbedaan dalam fatwa. Tapi ini tidak membuat
mereka saling mengkafirkan ataupun menghujat satu sama lainnya. Malah mereka
tetap saling mendoakan satu sama lainnya untuk kebaikan.
pertanyaan
nya sekarang adalah kenapa umat islam sekarang begitu mudahnya mengatakan kafir
atau pun sesat kepada saudara sesama muslim dan bahkan memutuskan tali
silaturahmi hanya dikarenakan perbuatan yang menurut mereka itu sedikit
mengganjal. Bukankah memutuskan silaturahmi adalah perbuatan yang dilaknat oleh
Allah SWT. Firman Allah SWT :
"Maka
apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan
memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati
Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka."
(QS. Muhammad: 22-23)
Sebelum
kita mengkafirkan atau pun mengatakan sesat kepada sesama muslim alangkah lebih
baik dan bijaksananya agar kita mengetahui dulu dalil yang mereka gunakan
apakah memang berasal dari Al quran dan Hadist. Apabila mereka memang memiliki
dalil yang kuat maka kita harus bijaksana dalam bersikap. Kita harus meghargai
pendapat mereka dan cara pandang mereka. Karena belum tentu pendapat kita benar
dan belum tentu pendapat orang lain salah. Bukankah alangkah indahnya kita
sebagai umat terakhir dapat bersatu dalam perbedaan dalam melaksanakan tugas
kita sebagai khalifah di muka bumi ini.
Wal
Lahu A’lam Bis Shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar