Paedagogi,
TIK, dan Fenomena Kontemporer
Pertanyaan
Esensial
Seorang guru yang
efektif harus menghabiskan banyak waktu untuk pertanyaan-pertanyaan strategis
yang berkaitan dengan masalah-masalah pedagogi. Bagaimana mengelola
pembelajaran dengan baik? bagaimana menjangkau anak-anak secara individual? Bagaimana
memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak? Dalam satu
periode kelas, guru mestinya mampu manyapa setiap murid seridaknya sekali. Pertanyaan-pertanyaan
dibawah ini pun menawarkan aspek-aspek strategis sebagai contoh pedagogi. Kegagalan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu
seperti mengurangi kemungkinan bahwa anak-anak akan membuat kemajuan yang
mengesankan. Beberapa pertanyaan dimaksud disajikan berikut.
a. Penilaian
kebutuhan : materi belajar yang dibutuhkan?
b. Pertumbuhan
professional : bagaimana cara meningkatkan mutu pengajaran di kelas?
c. Budaya
kelas : bagaiman menumbuhkan budaya kelas untuk belajar?
d. Strategi:
bagaimana guru mengajar untuk memaksimalkan hasil?
e. Pengelolaan
sumber daya kelas: bagaimana guru membuat media pembelajaran dan apa kegunaannya
dalam pembelajaran?
f. Pemecahan
masalah: apa yang bisa salah dalam pengajran dan bagaimana cara mengatasinya?
g. Orkestrasi:
bagaimana guru mengatur semua aspek yang berbeda dari pedagogi?
h. Penggunaan
TIK: bagaimana aplikasi TIK dalam pembelajaran yang memenuhi criteria pedagogi?
Untuk sebagaian besar selama dua decade kita
telah keliru karena evergi kita terfokus pada pembelajaran perangkat lunak yang
baru dan fungsi alat-alat baru itu secara efektif untuk memaksimalkan hasil
belajar siswa. pada abad ini, banyak guru dan kepala sekolah terbangun dengan
peran unggulan pedagogi. Mereka harus memainkan peran ketika merancang program
dan mempersiapkan guru untuk memberikan program-program tersebu secarfa
efektif. Mereka yang mendesain pembelajaran orang dewasa dengan tujuan yang
tepat dan kuat untuk mendorong penggunaan teknologi baru. Hal ini, harus
dimulai dengan proses desain pengajaran dan bertanya bagaimana bisa membantu
siswa belajar dikelas dengan aplikasi yang bernilai strategis.
TIK
dan Pedagogi
Teknologi
informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki pengaruh besar pada dunia dimana
orang-orang muda hidup. Demikian pula, e-learning, yaitu belajar yang diduking
atau difasilitasi oleh TIK, memiliki potensi yang cukup besar untuk mendukung
pendekatan pengajaran, dengan tidak melupakan esensi dari pedagogi. Setidaknya penggunaan
e-learning atau pembelajaran yang diduking dengan TIK bermanfaat dalam beberapa
hal.
1.
Membantu pembuatan koneksi yang
memungkinkan siswa untuk masuk dan menjelajahi lingkungan belajar yang baru,
mengatasi hambatan jarak dan waktu.
2.
Memfasilitasi pembelajran bersama dengan
memungkinkan siswa untuk bergabung atau menciptakan komunitas pelajar yang
memperpanjang kegiatan belajar secara lebih baik diluar kelas.
3.
Membantu dalam penciptaan lingkungan
yang menunjang pembelajaran dengan menawarkan sumber daya yang memperhitungkan
individu, budaya, atau perbedaan perkembangan.
4.
Meningkatkan kesempatan untuk belajar
bagi siswa dengan menawarkan pengalaman virtual dan alat-alat yang menghemat
waktu merela, sehingga memungkinkan mereka belajar lebih lanjut.
Sekolah sebaiknya tidak hanya
mengeksplorasi bagaimana TIK dapat menambah cara mengajar tradisional, tapi
juga bagaimana bisa membuka cara belajar baru dan berbeda. Namun, sekali lagi
penggunaan TIK yang mengabaikan dimensi pedagogisnya merupakan praktik
pendidikan yang menyimpang. Konsepsi ini mestinya diterima secar luas guru,
pembuat kebijakan bidang pendidikan, dan masyarakat.
Fenomena
Kontemporer
TIK telah member
warna sendiri dalam proses pembelajaran, serta melahirkan pemikiran baru
dibidang pedagogi. Kehadiran TIK di sekolah menyusul alat-alat ilmiah seperti
teleskop dan mikroskop yang ada sebelumnya memungkinkan kegiatan pembelajaran
beraseklasrasi. Aneka informasi begitu gampang diakses dan sistem komputasi
makin mudah dan cepat dilakukan.
Kecepatan computer dalam melakukan
perhitungan yang terdefinisi dengan baik memungkinkan guru-guru untuk melakukan
penjelasan aneka konsekuensi dari interaksi pembelajaran dengan cara yang relative
sederhana, suatu fenomena yang sebelumnya masih dianggap tidak mungkin, dalam
berbagai disiplin ilmu yang berbeda, pengamatan atas kapasitas baru ini telah
secara signifikan mengubah wawasan lama, dimana fenomena serinkali dipandang
terlalu rumit untuk dianalisis secara serius. Dari pengamatan ini muncul
kerangka untuk menjelaskan fenomena, mulai dari fenomena air mendidih hingga ke
rekayasa biologi.
Dalam sistem pembelajaran yang
makin interaktif, tugas utama guru tidak untuk memahami dan melaksanakan
organisasi de novo, atau diisolasi dari peserta didik di dalam kelas. Sebaliknya
guru tampil dengan khusus untuk menciptakan jenis lingkungan yang kaya dalam
organisasi yang produktif, serta dapat memunculkan interaksi dari semua
peserta. Guru memiliki tugas tambahan untuk mendorong, memfasilitasi dan
merangsang munculnya proses, membantu meyakinkan bahwa hal itu berkembang dalam
arah yang menarik dan produktif bagi semua siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar