Pengalaman Pedagogi dan
Andragogi
Pengalaman pertama saya mengenai pedagogi sudah berkisar
sekitar 12 tahun. Yaitu pada saat saya SD, SMP, SMA. Pengalamn saya ketika saya
masih SD adalah pada saat pertama kali masuk guru saya menerangkan
peraturan-peraturan yang harus saya ikuti di kelas beliau menerangkan dengan
begitu jelas. Seperti ketika tidak mengejerkan PR maka kami akan dihukum
berdiri di depan kelas. Disini guru menentukan tujuan dari proses pemebelajaran
yang akan kami lakukan kedepan. Pada saat kelas 1 SD saya pernah menangis
sekali di kelas dikarenakan saya belum terbiasa dengan sekolah sehingga saya
minta pulang. Tapi, guru yang seharus nya membujuk anak agar tetap mau belajar
di kelas malah membiarkan saya terus menangis di kelas tanpa memperdulikan saya
malah dia memarahi saya dan menyuruh saya diam. Ini membuat saya merasa kecewa
dengan guru tersebut karena sebelum masuk kesekolah orang tua saya mengatakan
sekolah adalah tempat yang menyenangkan dan guru-guru disana baik-baik.
Tapi,
kenyataan yang saya dapat kan berbeda dengan apa yang orang tua saya katakan. Sehingga
pada akhirnya saya terbiasa sendiri dengan sekolah tapi tetap memandang sekolah
adalah tempat kurang menyenangkan dan menganggap guru adalah yang ada sekolah
tersebut galak sehingga ini membuat saya malas pergi kesekolah. Lalu, pada saya
kelas 2 SD guru yang menjadi wali kelas saya adalah orang yang berbeda. Tapi di
mata saya dia jauh lebih kejam dari pada
guru yang dikelas 1. Beliau sering menampar kami di wajah ketika kami tidak
mengerjakan PR. Dan sering memarahi kami ketika kami berbuat salah dan tidak memberikan
pengertian kepada kami. Lalu ketika saya dikelas 3 SD guru yang menjadi wali kelas saya
terlalu memberi kami kebebasan di kelas. Sehingga kelas sering ribut dan tidak
teratur. Di kelas 4 wali kelas saya adalah orang yang biasa saja dan tidak ada
yang menonjol dari dia. Di kelas 5 dan 6 wali kelas saya adalah orang yang sama dan menurut saya beliau
adalah guru yang baik dimana ketika kami berbuat salah beliau menegur kami dan
ketika kami berbuat baik beliau memberi reward/ pujian kepada kami.
Ketika saya SMP saya mendapatkan pola belajar yang tidak
jauh berbeda ketika saya SD. Yaitu pembelajaran tetap berpusat pada guru dan
murid mendengarkan. Pertama saya mengira bahwa di SMP guru nya kejam sama
seperti ketika di SD. Tapi ternyata guru di SMP saya sangat baik. Mereka seperti
menganggap kami anak sendiri dan dia sering menghabiskan waktu untuk
bersama-sama dengan kami. Mungkin inikarena saya SMP di pesantren sehingga
orang-orang disana memiliki solidaritsa yang sangat tinggi. Guru disana memberi
pelajaran dengan sangat baik. Begitu juga ketika saya SMA semua tidak jauh
berbeda.
Pengalaman
Andragogi saya yang pertama kali adalah ketika saya tamat SMA dan memasuki
perkuliahan. Pada awal masuk saya sedikit merasa susah untuk menyesuaikan diri
di kuliah. Apalagi dengan metode pembelajaran yang berpusat pada murid dimana
kami disuruh aktif untuk mebcari bahan pelajaran dan mempresentasikannya di
depan kelas. Dini saya merasa kesulitan karena saya belum pernah melakukan hal
ini sebelumnya. Tapi dengan seiring dengan berjalannya waktu saya mulai
terbiasa dengan gaya pembelajaran yang seperti ini. Sehingga yang pada awalnya
saya kurang menyukai pembelajaran seperti ini malah sekarang menjadi suka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar