Pedagogi
Tradisional dan Modern
Makna
Tradisional
Konsep paling tradisional dari
pedagogi bermakna suatu studi tentang bagaimana menjadi guru. Lebih khusus
lagi, awalnya kata pedagogi bermakna cara seorang guru mengajar atau seni
mengajar (the art of Teaching). Belakangan istilah pedagogi secara umum diberi
makna lebih luas, yaitu merujuk pada strategi pembelajaran, dengan titik tekan
pada gaya guru dalam mengajar.
Pedagogi berasal dari bahasa yunani
paidagogeo, dimana pais, genetif, paidos, berarti “anak: dan ago berarti
“memimpin”. Sehingga secara harfiah pedagogi berarti memimoin anak. Dalam
bahasa yunani kuno, umumnya pedagogi bermakna seorang budak (pembantu rumah
tangga) yang mengawasi pengajaran putra majikannya. Ketika itu, anak perempuan
tidak umum diberi pengajaran khusus. Pembantu rumah tangga ini mengantar,
menunggu, dan menemani pulang putra tuannya dari sekolah atau gymnasium.
Kegiatan ini dilakukan oleh pembantu ketika dia melihat putra majikannya
membawa peralatan, misalnya alat music.
Kata pedagogi ini diturunkan dari
bahasa latin yang bermakna : mengajari anak. Dalam makna modern, istilah
pedagogy dalam inggris merujuk kepada seluruh konteks dan sumber daya operasi
pengajaran dan pembelajaran yang secara nyata terlibat di dalamnya. Meski
demekian, baik aslinya diambil dari bahasa yunani kuno maupun dari bahasa
inggris, kata pedagogi mempunyai makna yang kira-kira sama.
Tiga
Isu
Isu-isu dan komplikasi lebih
lanjut yang timbul dari penggunaan istilah pedagogi merupakan seperangkat
konsep untuk menjelaskan proses. Berikut tiga isu tertentu muncul terkait
dengan masalah pedagogi.
Pertama, pedagogi merupakan sebuah
proses yang bertujuan. Dalam makna umum istilah ini sering digunakan untuk
menjelaskan prinsip-prinsip dan praktik mengajar anak-anak. Kedua, banyak
pekerjaan “pedagogi social” yang telah digunakan untuk menggambarkan
prinsip-prinsip mengajar anak-anak dan kaum muda. Ketiga, sejauh mana
pengertian pedagogi telah dipahami dan dominan mewarnai proses pembelajaran
dalam konteks sekolah. Tidak mungkin persoalan mengajar hanya dikaitkan dengan
guru atau siswa semata. Diskusi tentang pedagogi selalu dikaitkan dengan
kurikulum, pengajaran, siswa, media pembelajaran, dan situasi yang mengitarinya.
Normatif
VS Pragmatis
Pedagogi adalah
isu strategis utama yang dihadapi profesi guru dan pendidikan umum. Bahan
sajian ini merupakan jalan tengah antara pendekatan normative yang sering
dipandang kurang implementatif dan pragmatis yang sering dipersepsi sebagai
terlalu realistis. Jika pendekatan normative sering dipandang terlalu utopis
dan pendekatan pragmatis sering dipersepsi sama problematikanya dikaitkan
dengan visi dan relevensinya bagi proses mengajar dan belajar di abad ini,
karena itu, empat berikut ini memerlukan kajian yang lebih mendalam ketimbang
sebatas mendeskripsikannya dipermukaan.
a. Definisi
dan pemahaman pedagogi, khususnya dari perspektif komparatif. Hingga saat ini
pemahaman mengenai pedagogi sebagai kerangka berpikir dan bertindak mencakup
semua ilmu tentang pengajaran dan pembelajaran.
b. Munculnya
pedagogi sebagai ilmu interdisipliner. Meskipun berada di fase formatif awal,
fitur yang paling mencolok dari pedagogi modern adalah kebangkitannya sebagai
ilmu interdisipliner. Perkembangan ini menciptakan kondisi untuk melakukan
pembaruan pendekatan ilmiah dalam praktik mengajar.
c. Pedagogi
dan kaitannya dengan aspek-aspek ekonomi mengajar dan belajar.pedagogi
merupakan isu kunci dalam memajukan dan mempromosikan profesi guru untuk
memperbarui apa yang oleh Robertson (2000) disebut sebagai “proyek professional
guru”. Proyek pedagogi ini pada gilirannya akan menjadi kekuatan pendorong
utama di balik transisi menuju ekonomi berbasis pengetahuan.
d. Faktor-faktor
pendukung dan membatasi pengembangan pedagogi. Standar professional dapat
memposisikan kurikulum sebagai pusat pembuatan kebijakan pendidikan.kondisi ini
memang masih harus dilihat, meski apakahtidak baik pedagogi dan konten
pengetahuan mendukung standarisasi kurikulum.
Model
Logika
Baik sebagai
seni (praktis) maupun sebagai ilmu (teoritis), pedagogi sesungguhnya adalah
model logika, sebuah alat yang ampuh untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
belar disemua satuan pendidikan atau sekolah. Sumbangsih pedagogi harus dilihat
dalam hubungan kausal untuk hal-hal berikut ini.
a. Masukan,
yaitu pengetahuan dan sumber daya, baik pedagogis itu sendiri maupun konten
pengetahuan, yang mendorong standar professional dan mengarah pada praktik dan
peningkatan hasil pembelajaran.
b. Proses,
yaitu transformasi yang paling mungkin untuk meningkatkan hasil-hasil
pembelajaran, misalnya, seperangkat kodifikasi yang jelas, standar professional
yang eksplisit, serta praktik dan fasilitasi belajar professional.
c. Hasil,
yaitu menigkatkan hasil belajar untuk semua siswa pada semua satuan pendidikan,
serta hasil belajar guru itu sendiri selaku tenaga professional.
Licin
dan Samar
Memang, hingga kini
pedagogi masih dipandang sebagai konsep yang licin dan samar-samar. Hal ini
seharusnya tidak terjadi, karena ada tradisi penelitian yang kuat di bidang
ini. Namun secara historis, kesulitan dalam mendefinisikan dan memahami
pedagogi telah muncul sejak awal karena posisinya sebagai ilmu atau teori pada
satu sisi dan seni atau praktik mengajar dan belajar pada sisi lain.
Pedagogi
Modern
Pandangan tradisional
memposisikan pedagogi sebatas seni mengajar atau mengasuh. Kini sangat kuat dan
konsisten untuk mengembangkan hubungan dialektis yang bermanfaat antara
pedagogi sebagai ilmu dan pedagogi sebagai seni (Salvatori, 1996). Melihat
pedagogi dari dua perspektif ini nampaknay paling ideal, kalaupun kita mengakui
bahwa pedagogi sebagai ilmu pengetahuan dan terdefenisi secara spesifik , tentu
definisi itu juga akan menggamit deimensi seni, teori, dan praktik mengajar dan
belajar.kesemuanya sesungguhnya memiliki focus yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar