Senin, 14 April 2014

tugas individu pedagogi



BAB I
PENDAHULUAN
            Guru selalu menjdi tumpuan kesalahan, ketika sekolah menemukan prestasi siswa yang rendah. Pendapat umum yang mengatakan bahwa siswa tidak dapat  mendapat prestasi yang memuaskan disebabkan guru tidak sepenuhnya salah. Hasil dari penelitian memang membuktikan bahwa kinerja guru, gaya mengajar, pendekatan pmebelajaran, motivasi guru tersebut memang berkorelasi positif dengan prestasi belajar siswa. Tapi hasil penelitian ini sempat terbantahkan dengan hasil penelitian Coleman tahun 1960-an. Dimana dia berkesimpulan bahwa “home and family factors” justru yang paling penting dalam meningkatkan perstasi anak, sedangkan “sekolah” adalah factor sekunder.
Pendidikan yang pertama kali kita dapatkan adalah di keluarga, seorang anak yang disayangi akan menyayangi keluarganya dan juga mendapat dukungan emosional. Sehingga ini dapat mendukung perkembangan anak khususnya di bidang pendidikan. Di dalam keluarga yang memberikan perkembangan dan pertumbuhan anak adalah terletak pada orang tua. Di dalam  keluarga harga diri berkembang karena dihargai,diterima,dicintai,dan dihormati sebagai manusia. Orang tua mengajarkan kepada kita mulai sejak kecil untuk menghargai orang lain.
Alangkah pentingnya pendidikan itu. Guru sebagai media akan memberikan ilmunya kepada muridnya dan juga memberikan tugas-tugas, bantuan dan dorongan sehingga anak mempunyai rasa tanggung jawab. Guru juga haru berusaha agar pelajaran yang diberikan dapat menarik minat anak. Sedangkan orang tua adalah sumber dukungan emosional bagi anak-anak. Ketika mereka merasa disayangi di rumah maka ini akan memotivasi mereka untuk lebih giat dalam belajar.









Bab II
Hasil Wawancara
Identitas Guru :
Nama Guru                                                     : AM
Tanggal Wawancara                                        :13 April 2014
Waktu Wawancara                                          : 21.00-22.00 Wib
Pengalaman Mengajar                                     : 5 Tahun
Pernah Mengajar                                             : 1. Al Khairitah Cirebon
                                                                          2. Pesantern Al kausar Al akbar Medan
                                                                          3. Al Haramain
Kegiatan Sekarang                                          : 1. Mengisi Pengajian
                                                                           2. Mengajar di Al haramain
                                                                           3. Mengisi ceramah di radio
                                                                                    -  Suara pendidikan ngawi jawa timur
                                                                                    - Radio Gema Suara Solo
                                                                                    -Radio Universitas NU
Lulusan                                                           : 1. S1 di Sekolah Tinggi Ilmu Islam sholahud Al-                 
             Ayyubi Jakarta.
2. Darud Tauhid Makkah Al mukaramah di bawah      bimbingan Prof. doctor Said Muhammad Al Maliki
Alamat                                                                        : Jl. Faron ngawi jawa timur No. 37
Media yang digunakan dalam wawancara      : HandPhone

Hasil Wawancara :
Yusuf  :assalamualaikum wr wb stad…
Am      : waalaikum salam wr wb..
Yusuf  : Stad, saya ada tugas kuliah berhubungan dengan guru, jadi saya mau wawancarai ustad,       boleh stad?
Am      : boleh, apa yang mau ditanya?
Yusuf  : Menurut ustad kira-kira pendidikan itu bagaimana stad?
Am      : maksudnya gimana? Tentang cara belajarnya atau tentang anak-anaknya?
Yusuf  : dua-duanya stad….
Am      : pendidikan itu penting, biar anak-anak itu terbentuk jadi orang yang sempurna. Karena manusia itu diberikan akal jadi perlu didik sehingga dia menjadi orang yang sempurna. Dalam arti sempurna itu punya ilmu dan dapat mengamalkan terus bisa berkompeten. Ilmu apapun anak-anak kita harus pandai dan mampu bersaing. Dan juga harus didukung oleh pemerintah itu.
Yusuf  : Motivasi yang mendasari ust dalam mengajar itu kira-kira apa stad?
Am      : ada hadist yang mengatakan “sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa bermanfaat untuk orang lain” otomatis sebagai guru harus bermanfaat pada orang lain. Kita sudah pandai lalu bagaimana agar anak-anak kita menadi pandai. Karena membuat orang pandai dan mensejahterakan orang, itu nanti akan berpengaruh juga dengan kita. Apabila kita mensejahterakan orang lain maka kita pun akan sejahtera. Itu motivasinya secara akal, Sedangkan secara syariat, manusia harus berjuang menyampaikan ilmu. Orang yang menyembunyikan ilmu itu dilaknat oleh Allah SWT.
Yusuf  : Terus stad, sudut pandang ustad dalam melihat peserta didik kira-kira seperti apa stad?
Am      : murid-murid zaman sekarang tidak dapat menyerap ilmu yang diajarkan oleh gurunya, karena tidak didukung baik dirumah dan di sekolah, dirumah orang tuanya tidak sadar dengan yang mereka berikan. Memanjakan anak dengan memberikan laptop. Android, sehingga anak-anak tidak dapat menyerap ilmu. Dan juga pengajar sekarang itu tidak ikhlas dalam mengajar. Kalu tidak iklhas otomatis ilmu itu akan ngambang, karena guru itu bagaikan cahaya, bagaimana cahaya itu agar dapat masuk kedalam hati muridnya. Gimana cahayanya mau masuk sedangkan gurunya juga belum siap. Karen zaman sekarang guru hanya masuk kelas, pulang. tidak tau murid itu paham atau tidak. Seorang guru itu tidak hanya menjadi seorang pengajar, tapi juga harus menjadi seorang pendidik. Kalau pengajar itu  gampang menjadi pendidik itu yang sulit.
Yusuf  : bedanya pengajar dan pendidik itu apa stad?
Am      : kalau pengajar dia hanya datang lalu pergi tidak memperhatikan perkembangan murid, sementara pendidik dia mengajar dan juga memperhatikan perkembangan muridnya.
Yusuf  : Kalau saya boleh tau filosofi ustad dalam mengajar apa stad?
Am      : Jadi, ilmu itu apabila diajarkan akan bertambah, orang itu kalau tidak mengajar akan merasa bodoh terus dan merasa tidak bisa. Artinya orang itu akan merasa  berhasil kalau sudah mengajar. Kalau orang hanya belajar saja, tidak mengajarkan ilmunya, maka ilmunya tidak akan masuk-masuk. Karena ilmu iu didalam dada. Buku boleh saja satu lemari penuh tapi ilmunya belum tentu satu lemari penuh.
Yusuf  : Pendekatan  yang ustad gunakan dalam mengajar seperti apa stad?
Am      : Kalau kita mengajar anak-anak kita harus menjiwai kita seperti anak-anak. Bercanda,  memberi hadiah, menyanyi. kalau mengajar orang tua kita harus seperti orang tua. Jadi, guru itu harus fleksibel. Makanya, ada seorang wanita dia tidak pernah dewasa. Didepan suaminya pun dia tidak berubah. Selalu seperti anak-anak. Ternyata dia sudah puluhan tahun mengajar di TK sehingga sifatnya terbawa-bawa.  Jadi, ketika kita mengajar kita juga harus melebur dengan peseta didik.
Yusuf  : Baik stad, sekian dari wawancra kita stad, terima kasih atas wktunya stad….
Am      : Iya sama-sama…
Yusuf  : Assalamualaikum wr wb..
Am      : Waalaikum salam wr wb..


















Bab III
Pembahasan
1.      Berdasarkan dari hasil wawancara diatas, Ust, Am menekankan bahwa seorang guru tidak hanya mengajarkan murid. Tapi seorang guru juga harus memperhatikan perkembangan murid tersebut. Ini sesuai dengan ciri-ciri guru yang jenius seperti yang terdapat pada buku.
2.      Terdapat perbedaan antara pendidikan dan pengajaran dimana pendidikan harus memperhatikan perkembangan murid. Ini sesuai dengan pedagogi itu sendiri dimana pedagogi pembelajaran berpusat pada guru.
3.      Adanya guru yang tidak ikhlas dalam mengajar mereka hanya datang lalu pulang tanpa memerhatikan apakah murid mengerti dengan pelajaran atau tidak. Ini sesuai dengan hasil survey Harris Interactive(2006) dimana kesimpulannya adalah masih adanya guru yang prodesional dalam mengajar.
4.      Dari segi motivasi, beliau mengatakan bahwa beliau ingin menjadikan anak-anak menjadi pandai. Karena dengan membuat orang lain menjadi pandai maka kita akan iku menjadi pandai. Ini juga sesuai dengan karakteristik guru yang baik yang ada di buku.
5.      Dalam mengajar beliau menggunakan pendekatan pedagogi tradisional. Ini dapat dilihat ketika dia mengajar dia berusaha untuk melebur dengan murid dan berusaha memahami mereka. Dan mengatakan bahwa guru harus fleksibel, ini sama dengan mengajar adalah seni.
6.      Ketika mengajar beliau memberikan ilmu kepada peserta didiknya dengan cara fleksibel ini sesuai dengan mengajar adalah seni.
7.      Tujuan beliau mengajar sesuai dengan tujuan pedagogi,yang bukan hanya mengajar tapi juga memperhatikan perkembangan siswa.
8.      Dalam upaya mengajar ini terkait dengan apakah mengajar itu ilmu atau seni. Tapi merupakan gabungan dari keduanya.
9.      Cara mengajar yang memberi motivasi kepada siswa dengan cara melebur kepada mereka dan mengetaui apa yang mereka inginkan. sesuai dengan buku Prof. Dr Suryawan Danim, dikatakan kegiatan mengajar yang memberi inspirasi adalah dimana siswa akan termotivasi belajar agar mereka dapat mandiri.

Bab IV
Kesimpulan
Seorang guru dalam mengajar harus lah professional dalam melihat peserta didik, dan juga harus memperhatikan perkembangannya. Jangan hanya mengajar lalu pulang tanpa memperhatikan apakah peserta didik paham dengan materi yang diajarkan. Seorang guru juga harus mampu memotivasi siswanya dengan cara mengetahui apa yang mereka inginkan. Inilah yang disebut sebagai “mengaja adalah gabungan dari ilmu dan seni”.














                                                                                                                  





Bab V
Saran
Semoga nantinya kita semua, ketika mengajar dan berhadapan dengan peserta didik yang berbeda wataknya agar dapat bersabar dalam menghadapi mereka. Dan dapat mencari tahu apa yang mereka inginkan sehingga kita dapat menarik minat mereka terhadap materi yang kita ajarkan. Dan juga untuk guru yang tidak memperhatikan muridnya agar mau untuk memperhatikan perkembangan muridnya jangan hanya memakan gaji buta saja. Sehingga generasi penerus bangsa kita nantinya dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Dan dapat membanggakan bangsa. Khususnya anda sendiri sebgai guru mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar