psikologi dan ruang lingkup
Psikologi
pendidikan adalah cabang
ilmu psikologi yang khusus memahami pengajaran dan pembelajaran dalam
lingkup pendidikan.
Latar
belakang
William
James, Memberikan serangkaian kuliah bertanjuk “talk to teacher” (james, 1899/1993) Dalam kuliah ini
james mendiskusikan peng aplikasin psikolog dalam mendidik anak. Dia mengatakan
eksperimen di laboratorium sering kali tidak dapat menjelaskan bagaimana dapat
mengajar anak secara efektif.
John
Dewey, Dewey membangun laboratorium psikologi pendidikan
pertama di AS, di Universitas Chikago, pada tahun 1894. Kemudian, di Colombia
dia melanjutkan ide-idenya tersebut.
John dewy mengeluarkan tiga gagasan penting :
1.
Anak sebagai pembelajar yang aktif
2.
Pendidikan seharusnya difokuskan pada
anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi pada
lingjungannya.
3.
Semua anak berhak mendapatkan
pendidikan.
E.L Thorndike,
Thorndike member banyak perhatian pada penilaian dan pengukuran dan perbaikan
dasar-dasar belajar secara ilmiah. Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas
pendidikan di sekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran
anak.
Cara
Mengajar Yang Efektif
Dua
hal utama yang dibituhkan dalam mengajar efektif :
1.
Pengetahuan dan keahlian Profesional
2.
Komitmen dan Motivasi
Guru
yang efektif menguasai pelajaran dengan baik dan memiliki keterampiln mengajar
yang baik. Guru yang efektif memiliki cirri-ciri berikut :
a.
Penguasaan Materi Pembelajaran
b.
Strategi Pembelajaran
c.
Penetapan Tujuan dan Perencanaan
Instruksional
d.
Keahlian Manajemen Kelas
e.
Keahlian Motivasional
f.
Keahlian Komunikasi
g.
Bekerja Secara Efektif dengan Murid dari
Latar Belakang cultural yang Berlainan
h.
Keahlian Tehnologi
Menjadi
guru yang efektif juga dibutuhkan komitmen dan motivasi. Aspek ini mencakup
sikap yang baik dan perhatian pada murid. Dalam setiap pekerjaan orang dapat
merasa bosan, semangat yang awalnya menggebu bisa menjadi surut. Nah, bagaimana
cara agar kita dapat mempertahankan semangat kita? Seperti hal nya di bidang
pekerjaan lain, sukses akan melahirkan kesuksesan baru. Penting untuk kitas
sadar masa ketika kita membuat perubahan dalam kehidupan murid. Semakin baik
kita menjadi guru, semakin berharga pekerjaan kita. Dan jik kita semakin sukses
dan mata dengan murid. Maka kita akan merasa semakin bertambah komitmen kita.
Riset Dalam Psikologi Pendidikan
Riset bisa menjadi sumber informasi berharga untuk
memahami strategi mengajar. Riset ilmiah
adalah riset objektif, sistematis dan dapat di uji. Riset ilmiah didasarkan
pada metode ilmiah, sebuah pendekatan yang dapat dipakai untuk menemukan
informasi yang akurat.
Ada tiga Metode Riset :
1. Riset
Deskrptif
2. Ridet
Korelasional
3. Riset
Eksperimental
Riset
Deskriptif
Riset ini bertujuan mengamati dan mencatat perilaku.
Misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan mengamati sejauh mana anak-anak
mereka bersikap agresif di dalam kelas, atau mewawancara guru tentang sikap
mereka terhadap jenis strategi pengajaran tertentu. Riset deskriptif tidak
dengan sendirinya dapat membuktikan apa penyebab fenomena, tapi bisa
mengungkapkan informasi penting tentang perilaku dan sikap orang
Riset
Korelasional
Tujuan Riset ini adalah mendeskripsikan
kekuatan hubungan antara dua atau lebih kejadian atau karekteristik. Riset ini
berguna karena semakin kuat dua hubungan antara dua peristiwa (berkaitan atau
berasosiasi), maka kita bisa memprediksi satu kejadian secara efektif.
Riset
Ekspreimental
Dengan riset ini psikologi pendidikan
bisa menentukan sebab-sebab perilaku. Ahli psikologi pendidikan mencari
sebab-sebab tersebut dengan melkukan eksperimen, yakni prosuder yang di atur
secara hati-hati dimana satu atau lebih factor yang dianggap memengaruhi
perilaku yang sedang di teliti akan di manipulasi dan semua factor lainnya
dianggap konstan.
Tantangan
Riset
Berikut adalah beberapa tantangan dalam
riset :
a.
Etika
b.
Gender
c.
Etnis dan Kultur
Berikut
adalah cara agar manjadi komsumen informasi yang bijak tentang psikologi
pendidikan :
1.
Berhati-hatilah terhadapa apa ayng
dilaporkan di media popular
2.
Ketahuilah cara untuk menghindari dari
membuat kesimpulan tentang kebutuhan individu berdasarkan riset kelompok
3.
Kenalilah betapa gampangnya membuat
generalisasi yang berlebihan untuk sampel yang kecil atau sampel klinis
4.
Berhati-hatilah karena satu studi
tunggal tidak menghasilkan kesimpulan final
5.
Ingat bahwa kesimpulan sebab akibat tak
bisa di ambil dari studi korelasional
Selalu perhatikan
sumber informasi dan evaluasi kredibilatasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar