Minggu, 06 April 2014

Review Pendidikan Materi Tiga



Psikologi Pendidikan dan Teknologi
  
PERENCANAAN
Sering dikatakan bahwa jika orang gagal dalam membuat rencana,maka dia merencanakan kegagalan. Banyak orang sukses menghubungkan prestasi mereka dengan perencanaan yang efektif.Misalnya, Lee lacocca (1984), mantan pimpinan Chrysler corporation,menisbahkan kesuksesannya pada para perencananya. Pembahasan perencanaan di bab ini akan mendeskripsikan apa itu perencanaan instruksional  dan kerangka waktu dari perencanaan.
            Perencanaan instruksional
Perancanaan adalah aspek penting untuk menjadi gru yang kompeten (Parkay & Mass,2000). Perencanaan instruksional adalah pengembangan atau penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk perencanaan pelajaran.Guru perlu menentukan seperti apa dan bagai mana mereka akan mengajar .Walaupun beberapa momen Instruksional yang baik kadang terjadi spontan,pelajaran masih harus tetap di jalankan dengan cermat.

            Kerangka waktu
Menyusun rancana waktu yang sistematis membutuhkan pengetahuan tentang apa-apa yang perlu dilakukan dan kapan melakukannya.
            Apa yang perlu dilakukan
1.      Menentukan tujuan Instruksional (Apa yang harus saya capai?)
2.      Merencanakan kegiatan (Apa yang harus saya lakukan untuk mencapai tujuan?)
3.      Menentukan Prioritas (Tugas mana yang lebih penting?)

Waktu melakukannya
4.      Membuat Ekstimasi (Berapa lama waktu yang di butuhkan setiap kegiatan?)
5.      Membuat jadwal (Kapan kegiatan akan dilakukan)
6.      Fleksibel (Bagai mana saya akan mengatasi situasi yang tak terduga?)


PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PELAJARAN TEACHER-CENTERED
Biasanya,Fokus di sekolah adalah pada perencanaan dan instruksi guru. Dalam pendekatan ini,perencanaan dan instruksi disusun dengan ketat danguru mengarahkan pembelajaran murid.
      Perencanaan Pelajaran Teacher-Centered
Tiga alat umum di sekolah yang berguna dalam perencanaan teacher-centered adalah menciptakan sasaran behavioral (perilaku),menganalisis tugas,dan menyusun taksnomi (klasifikasi) instruksional.
      Menciptakan Sasaran Behavioral
Sasaran Behavioral (behavioral objecktives) adalah pernyataan tentang perubahan yang diharapkan oleh guru akan terjadi dalam kinerja murid.Menurut Robert Mager (1962),sasaran behavioral harus spesifik.Mager percaya bahwa sasaran behavioral harus mengandung tiga bagian:
1.      Perilaku murid.Fokus pada apa yang dipelajari atau dilakukan murid.
2.      Kondisi dimana perilaku terjadi.Menyatakan bagaimana perilaku akan dievaluasi atau di tes.
3.      Kriteria kinerja.Menentukan level kinerja yang dapat diterima.

Menganalisis Tugas.Alat lain dalam perencanaan teacher-centered adalah analisis tugas,yang difokuskan pada pemecahan suatu tugas kompleks yang dipelajari murid menjadi komponen-komponen (Alberto & Troutman,1999). Analisis ini dapat melalui tiga langkah dasar (Moyer & Dardig,1978);
1        Menentukan keahlian atau konsep yang diperlukan murid untuk mempelajari tugas.
2        Mendaftar materi yang dibutuhkan untuk melakukan tugas,seperti kertas,pensil,kalkulator,dan sebagainya.
3         Mendaftar semua komponen tugas harus yang dilakukan.
PERENCANAAN DAN INSTRUKSI LEARNER-CENTERED
            Perencanaan learner- centered adalah pada siswa bukan ada guru. Dalam sebuah studi, persepsi mrid terhadapa lingkungan pembelajaran yang positif dan hubungan interpersonal dengan guru merupakan factor paling penting yang memperkuat motivasi dan prestasi murid (McCombs, 2001 ; McCombs & Quiat, 2001).
            Meningkatnya minat terhadap prinsip learner-centered dalam perencanaan dan instruksi ini telah menghasilkan satu set pedoman yang diberi judul learner-Centered Psychologycal Principles : A Framework for School Reform and Redesign. Pedoman ini disusun dan direvisi secara periodic oleh sekolompok ilmuwan dan pendidik tenama dari berbagai bidang ilmu. Prinsip-prinsip tersebut didasarkan pada riset tentang cara belajar paling efektif bagi murid.
Faktor Kognitif dan Metakognitif :
1.      Sifat proses pembelajaran
2.      Tujuan proses pembelajaran
3.      Konstruksi pengetahuan
4.      Pemikiran strategis
5.      Memikirkan tentang pemikiran
Konteks pembelajaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar