Psikologi
Pendidikan dan Teknologi
PERENCANAAN
Sering
dikatakan bahwa jika orang gagal dalam membuat rencana,maka dia merencanakan
kegagalan. Banyak orang sukses menghubungkan prestasi mereka dengan perencanaan
yang efektif.Misalnya, Lee lacocca (1984), mantan pimpinan Chrysler
corporation,menisbahkan kesuksesannya pada para perencananya. Pembahasan
perencanaan di bab ini akan mendeskripsikan apa itu perencanaan
instruksional dan kerangka waktu dari
perencanaan.
Perencanaan instruksional
Perancanaan
adalah aspek penting untuk menjadi gru yang kompeten (Parkay & Mass,2000). Perencanaan instruksional adalah
pengembangan atau penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk perencanaan
pelajaran.Guru perlu menentukan seperti apa dan bagai mana mereka akan mengajar
.Walaupun beberapa momen Instruksional yang baik kadang terjadi
spontan,pelajaran masih harus tetap di jalankan dengan cermat.
Kerangka
waktu
Menyusun
rancana waktu yang sistematis membutuhkan pengetahuan tentang apa-apa yang
perlu dilakukan dan kapan melakukannya.
Apa
yang perlu dilakukan
1. Menentukan
tujuan Instruksional (Apa yang harus saya capai?)
2. Merencanakan
kegiatan (Apa yang harus saya lakukan untuk mencapai tujuan?)
3. Menentukan
Prioritas (Tugas mana yang lebih penting?)
Waktu melakukannya
4. Membuat
Ekstimasi (Berapa lama waktu yang di butuhkan setiap kegiatan?)
5. Membuat
jadwal (Kapan kegiatan akan dilakukan)
6. Fleksibel
(Bagai mana saya akan mengatasi situasi yang tak terduga?)
PERENCANAAN
DAN INSTRUKSI PELAJARAN TEACHER-CENTERED
Biasanya,Fokus
di sekolah adalah pada perencanaan dan instruksi guru. Dalam pendekatan
ini,perencanaan dan instruksi disusun dengan ketat danguru mengarahkan
pembelajaran murid.
Perencanaan
Pelajaran Teacher-Centered
Tiga
alat umum di sekolah yang berguna dalam perencanaan teacher-centered adalah
menciptakan sasaran behavioral (perilaku),menganalisis tugas,dan menyusun
taksnomi (klasifikasi) instruksional.
Menciptakan
Sasaran Behavioral
Sasaran
Behavioral (behavioral objecktives) adalah pernyataan tentang perubahan yang
diharapkan oleh guru akan terjadi dalam kinerja murid.Menurut Robert Mager
(1962),sasaran behavioral harus spesifik.Mager percaya bahwa sasaran behavioral
harus mengandung tiga bagian:
1. Perilaku
murid.Fokus pada apa yang dipelajari atau dilakukan murid.
2. Kondisi
dimana perilaku terjadi.Menyatakan bagaimana perilaku akan dievaluasi atau di
tes.
3. Kriteria
kinerja.Menentukan level kinerja yang dapat diterima.
Menganalisis Tugas.Alat
lain dalam perencanaan teacher-centered adalah analisis tugas,yang difokuskan pada pemecahan suatu tugas kompleks
yang dipelajari murid menjadi komponen-komponen (Alberto & Troutman,1999).
Analisis ini dapat melalui tiga langkah dasar (Moyer & Dardig,1978);
1
Menentukan keahlian atau konsep yang
diperlukan murid untuk mempelajari tugas.
2
Mendaftar materi yang dibutuhkan untuk
melakukan tugas,seperti kertas,pensil,kalkulator,dan sebagainya.
3
Mendaftar semua komponen tugas harus
yang dilakukan.
PERENCANAAN
DAN INSTRUKSI LEARNER-CENTERED
Perencanaan learner- centered adalah
pada siswa bukan ada guru. Dalam sebuah studi, persepsi mrid terhadapa
lingkungan pembelajaran yang positif dan hubungan interpersonal dengan guru
merupakan factor paling penting yang memperkuat motivasi dan prestasi murid
(McCombs, 2001 ; McCombs & Quiat, 2001).
Meningkatnya minat terhadap prinsip
learner-centered dalam perencanaan dan instruksi ini telah menghasilkan satu
set pedoman yang diberi judul learner-Centered Psychologycal Principles : A
Framework for School Reform and Redesign. Pedoman ini disusun dan direvisi
secara periodic oleh sekolompok ilmuwan dan pendidik tenama dari berbagai
bidang ilmu. Prinsip-prinsip tersebut didasarkan pada riset tentang cara
belajar paling efektif bagi murid.
Faktor
Kognitif dan Metakognitif :
1. Sifat
proses pembelajaran
2. Tujuan
proses pembelajaran
3. Konstruksi
pengetahuan
4. Pemikiran
strategis
5. Memikirkan
tentang pemikiran
Konteks pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar